Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2011

Ujian Keberhasilan

Ujian kehidupan datang tidak dalam bentuk penderitaan, pergumulan, dan tekanan hidup yang berat. Ujian kehidupan juga bisa datang dalam bentuk keberhasilan, kelimpahan, dan masa kejayaan. Pada kenyataannya hanya sedikit orang yang tetap tahan uji ketika mengalami masa-masa keemasan di dalam hidupnya. Sebagian besar orang jatuh dalam kesombongan dan menyalahgunakan berkat untuk berbuat dosa. Muhammad Ali dikenal sebagai petinju kelas berat yang sangat hebat. Dia memenangkan 56 dari 61 pertandingan dan 37 diantaranya diraih dengan meng-KO musuhnya. Ketika berada di puncak kejayaan seperti itulah Muhammad Ali dikenal sebagai petinju yang sangat sombong bahkan dia dijuluki Si Mulut Besar. Salah satu ucapannya yang terkenal adalah, “I am the greatest!” (Akulah yang terbesar). Mike Tyson juga tak jauh beda dengan Ali. Tyson memang dikenal sebagai petinju yang tidak banyak bicara, namun setelah dia menjadi juara dunia kelas berat, sikap dan gaya hidupnya mulai berubah. Apalagi ketika Cus D.

Ketika Nama Berimplikasi Pada Sikap Hidup - Barnabas

Demikian pula dengan Yusuf, yang oleh rasul-rasul disebut Barnabas, artinya anak penghiburan, seorang Lewi dari Siprus. Kis 4:36   Dalam bahasa Inggris, Barnabas disebut sebagai   SON OF ENCOURAGEMENT , yang artinya jauh lebih besar dari sekedar anak penghiburan. Ia adalah pendorong dan pengobar semangat. D alam berbagai bagian dari Kisah Para Rasul, terbukti bahwa Barnabas benar-benar pantas menyandang julukannya sebagai pengobar semangat. Berikut adalah 5 karakteristik dari orang yang memiliki sifat pengobar semangat : 1. MEREKA MEMBERI SECARA SUKARELA DARI HARTA MILIKNYA. Demikian pula dengan Yusuf, yang oleh rasul-rasul disebut Barnabas, artinya anak penghiburan, seorang Lewi dari Siprus.  Ia menjual ladang, miliknya, lalu membawa uangnya itu dan meletakkannya di depan kaki rasul-rasul. Kis 4:36-37 Kita bisa memberi semangat hanya dengan kata-kata,  tetapi Barnabas melakukan lebih dari itu . Ia melakukan sesuatu yang terukur untuk mendorong dan menyemangati orang lain. 2.

Kasih, Dasar dari Hubungan - Bagaimana Cara Kita Melihat Allah

Ketika kita mengasihi seseorang, sangat mudah bagi kita untuk membagikan diri kita dan apa yang kita miliki. Prinsip yang sama juga berlaku dalam hubungan kita dengan Allah. Alkitab seringkali menyebutkan Daud adalah seorang yang berkenan di hati Allah. Walaupun Daud tidak sempurna, tetapi ia mengasihi Allah dan memiliki hubungan yang dekat dengan Allah. Dan dalam Mazmur 51 : 18 – 19, kita menemukan bahwa Daud menemukan rahasia hubungan antara manusia dan Allah: “ Sebab Engkau tidak berkenan kepada korban sembelihan; sekiranya kupersembahkan korban bakaran, Engkau tidak menyukainya.   Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah ” Daud menemukan prinsip bahwa hanya dua korban yang selalu diterima Allah, yaitu: (1) jiwa yang hancur dan (2) hati yang patah dan remuk. Allah tidak menginginkan orang yang hanya taat secara lahiriah dan terpaksa. Apakah saya melihat Allah seperti seorang bos yang kaku, jahat, yang se

A Line of Mother's Prayer

This morning, like usual, we sit closely, pray. Today, my mother led the Morning Prayer, in her mother tongue of course. I’m not listening the prayer, quite annoyed because I have to take my sisters, both, to their schools. In the middle prayer, these words caught my attention; ….send Your peace to his mind, my only son. Send him your Lordly peace…. I NEVER told my mother about my mind, about what I’ve feels! I always act as usual as I can, whatever comes to my mind, no difference of behaving, but why my mother knows? How she draws them out? She knows my work in comparative field of religions? Or maybe she realized when she knows that I spent my night, previous night, in a religious bookstore, begging her for an Arabic gospel? Sometimes I feel a lot of burden placed on my head, maybe I’m too young to know and realize deeply in these differences (read: oppositions), I can’t ignore these differences for the sake of “peace”. Knowing the different path, difference is not really saddens

Polikarpus sang Syuhada - Smyrna

Smyrna, sekarang Izmir Setelah Efesus, Smirna adalah yang kedua yang disapa oleh Roh Tuhan. Ini tidak mengherankan. Di dalam segala hal, keduanya bersaing ketat. Bila Efesus adalah yang "terbesar dan tersibuk,"Smirna adalah yang "teranggun dan terelok." Orang menamainya "kembang Asia." Kadang-kadang, "mahkota Asia." Aristides, dalam lirik pujiannya tentang kota ini, menulis,  "Keagungannya menjangkau setiap relung bagaikan lengkung pelangi, kemilaunya menggapai sorga, menelusupi setiap rongga, berbinar-binar bagaikan pedang tembaga di tangan Homer" Yang membuat Smirna lebih menarik lagi adalah karena ia merupakan kota yang paling terencana, tidak awut-awutan seperti kota-kota kita. Bisa begitu, karena Lychimus membangunnya dari puing-puing kota lama yang telah 400 tahun luluh lantak akibat diguncang gempa dahsyat. Jadi tidak kebetulanlah bila Tuhan memperkenalkan diri kepada jemaat di Smirna sebagai "Yang telah mat