Ketika kita mengasihi seseorang, sangat mudah bagi kita untuk membagikan diri kita dan apa yang kita miliki. Prinsip yang sama juga berlaku dalam hubungan kita dengan Allah.
Alkitab seringkali menyebutkan Daud adalah seorang yang berkenan di hati Allah. Walaupun Daud tidak sempurna, tetapi ia mengasihi Allah dan memiliki hubungan yang dekat dengan Allah. Dan dalam Mazmur 51 : 18 – 19, kita menemukan bahwa Daud menemukan rahasia hubungan antara manusia dan Allah:
“Sebab Engkau tidak berkenan kepada korban sembelihan; sekiranya kupersembahkan korban bakaran, Engkau tidak menyukainya. Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah”
Daud menemukan prinsip bahwa hanya dua korban yang selalu diterima Allah, yaitu: (1) jiwa yang hancur dan (2) hati yang patah dan remuk.
Allah tidak menginginkan orang yang hanya taat secara lahiriah dan terpaksa. Apakah saya melihat Allah seperti seorang bos yang kaku, jahat, yang selalu siap mencambuk saya jika saya membuat kesalahan? Tidak, Allah tidak seperti itu. Dia adalah Bapa yang lembut, yang penuh anugerah dan belas kasihan. Daud berkata, “Kasih setia-Mu lebih baik daripada hidup.” (Mazmur 63:4). Daud telah menemukan dasar dari kekayaan sejati, dan sebagai hasil dari hubungannya dengan Allah, Allah memberkati Daud dengan melimpah.